Minggu, 14 Mei 2023

TUGAS KELOMPOK 2 ( MODEL ISO LAYER _ TRANSPORT LAYER )

   

KELOMPOK 2 :

                            1. Olipia Oktapiani

                            2. Fitri Khadijah

                            3. Lia Nuraisah

                            4. Muhamad Rizki

                            5. Ali Maulud

                            6. Trianan Adi Putra

Mata Kuliah : Jaringan Komputer

Dosen pengampu : Aceng Ahmad Rodian Susila, M.Pd



MODEL OSI LAYER ( TRANSPORT LAYER )


DEFINISI TRANSPORT LAYER





Sesuai dengan namanya, transport layer jaringan komputer yang merupakan sebuah lapisan transportasi. Transport layer ini dapat menggabungkan beberapa koneksi transport ke dalam jaringan koneksi yang sama. Jaringan data dan internet mendukung manusia dalam menyediakan komunikasi yang andal bagi manusia. Dalam 1, perangkat setiap orang bisa menggunakan beberapa aplikasi dan layanan, seperti halnya Email, Web dan Layanan pesan instan dalam mengirim pesan atau mengambil informasi. Transport Layer bertanggung jawab untuk menyampaikan data ke proses aplikasi yang sesuai pada komputer host.

Proses penyampaian data yang dilakukan oleh transport layer ini melibatkan multiplexing statistik data dari beberapa proses aplikasi yang berbeda, yaitu dengan cara membentuk paket data, dan nomor port tujuan dalam header setiap paket data yang berada pada Transport Layer. Nomor port merupakan soket jaringan, yaitu alamat identifikasi proses-proses komunikasi. Dalam model OSI, fungsi ini didukung oleh Session Layer.

FUNGSI TRANSPORT LAYER

Ada banyak fungsi utama dari transport layer. Berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari transport layer :

1.      Menerima data dari session layer


Session layer adalah layer atau lapisan yang berjalan atau bekerja sebelum masuk ke dalam transport layer. Setelah data melewati session layer, maka tugas berikutnya dari transport layer adalah menerima segala bentuk data yang sudah melewati session layer, untuk kemudian diproses lebih lanjut di dalam transport layer.

2.      data menjadi bagian – bagian yang lebih kecil

Sebuah data terkadang terlalu besar untuk diteruskan di dalam sebuah sistem atau siklus jaringan komputer. Karena itu, untuk dapat meneruskan sebuah data dengan tepat dan baik, dibutuhkan sebuah proses pemecahan data, yang berguna untuk mempermudah proses transmisi data dan mempermudah data agar bisa melewati layer atau lapisan selanjutnya dengan lebih baik, optimal dan efisien.

3.      Meneruskan data ke Network Layer


Setelah transport layer menerima data dari session layer, maka kemudian transport layer akan memeceh data – data tersebut ke dalam bentuk paket data yang lebih kecil. Setelah data diubah menjadi paket data yang lebih kecil, maka paket data tersebut kemudian dikirimkan atau diteruskan ke dalam layer atau lapisan berikutnya, yaitu network layer. Pada saat paket data masuk Ke dalam network layer, maka paket data tersebut akan diberi header, sehingga tidak “tercecer” dan dapat disatukan kembali serta dideteksi kesalahan dan kerusakan pada paket data tersebut.

4.      Memastikan bahwa semua data yang melewatinya dapat tiba di sisi lainnya dengan tepat


Karena merupakan lapisan atau layer yang berfungsi sebagai transport, Alias  pembawa pesan, maka sudah pasti transport layer memiliki fungsi yang sangat vital dalam membawa atau mengirim paket data. Transport layer berperan untuk memastikan bahwa semua data atau paket data yang melewati lapisan transport layer ini bisa tiba di sisi lainnya dari jaringan dengan tepat dan tidak salah sasaran. Atau paling tidak, transport layer harus memastikan bahwa paket data bisa diteruskan seluruhnyaKe  lapisan atau layer Berikutnya, yaitu network layer.

5.      Mengirim segment dari satu host ke host yang lain


Fungsi berikutnya dari transport layer adalah mengirimkan segment atau pecahan data dari satu host ke host yang lain.

6.      Memastikan realibilitas data

Transport layer memiliki fungsi sebagai pengetes realibilitas data. Dengan demikian, maka setiap data yang sudah melewati transport layer pasti memiliki realibilitas yang baik, sehingga dapat diteruskan ke lapisan berikutnya, dan prose koneksi akan berjalan dengan baik.

7.      Mengatur lalu lintas dari sebuah jaringan


Transport layer juga memiliki fungsi lainnya yang tentu saja tidak kalah penting. Transport layer dapat membantu mengatur lalu lintas pada sebuah jaringan, terutama pada jaringan yang sangat sibuk dan juga padat. Hal ini dilakukan oleh transport layer untuk menghindarkan sebuah jaringan dari kondisi kemacetan jaringan. Kemacetan jaringan tentu saja akan sangat mengganggu kinerja dari sebuah jaringan, dan dapat memperlambat proses transmisi data yang ada.


PERAN PENTING DARI TRANSPORT LAYER

Pada transport layer sendiri memiliki beberapa peran penting yang didefinisikan secara teknis. Ada beberapa peran penting dari transport layer secara teknis, yaitu :

1.      Service point addressing

Service point addressing mengacu pada kemampuan dari transport layer dalam menentukan dan menangani pengiriman data yang spesifik untuk aplikasi yang berlainan. Aplikasi yang berlainan tentu saja harus memperoleh jenis message yang berlainan pula, sehingga harus memiliki alamat atau address tersendiri. Alamat atau address tersendiri inilah yang dikenal dengan nama service point addressing, yang merupakan peran dan tanggung jawab dari transport layer.

2.      Segmentation dan Reassembly

Layer transport juga memiliki peran penting dalam melakukan reassembly dan egmentation. Hal ini berarti transport layer dapat memecah belah data menjadi segment atau paket data tertentu, dan begitu pula sebaliknya, dimana transport layer memiliki peran yang juga penting untuk melakukan proses reassembly, atau penyatuan kembali segmen – segmen tersebut menjadi satu kesatuan data yang utuh.

3.      Connection Control

Transport layer juga memiliki peran penting lainnya sebagai conecctionless ataupun connection oriented, dan dapat mengontrol jenis connection yang akan digunakan dalam proses transmisi data.

4.      Flow Control

Transport layer juga memiliki peran dan tanggung jawab dalam melakukan proses flow control, atau pengontrol aliran. Jadi, transport layer dapat mengatur bagaimana alur yang terjadi dalam sebuah koneksi, terutama dalam hal koneksi yang bertipe end – to end connection.

5.      Error Control

Transport layer juga memiliki fungsi dan tugas teknis dalam melakukan pengontrolan terhadap error atau error control. Sama seperti flow control, error control yang dilakukan oleh transport layer dilakukan pada koneksi end – to end connection.


LAYANAN - LAYANAN PADA TRANSPORT LAYER

Lapisan transport atau transport layer adalah lapisan keempat dari model referensi jaringan OSI. Lapisan transport bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan kepada protokol-protokol yang terletak di atasnya. Layanan yang dimaksud antara lain:

a.       Mengatur alur (flow control) untuk menjamin bahwa perangkat yang mentransmisikan data tidak mengirimkan lebih banyak data dari pada yang dapat ditangani oleh perangkat yang menerimanya.

b.      Mengurutkan paket (packet sequencing), yang dilakukan untuk mengubah data yang hendak dikirimkan menjadi segmen-segmen data (proses ini disebut dengan proses segmentasi/segmentation), dan tentunya memiliki fitur untuk menyusunnya kembali.

c.      Penanganan kesalahan dan fitur knowledgment untuk menjamin bahwa data telah dikirimkan dengan benar dan akan dikirimkan lagi ketika memang data tidak sampai ke tujuan.

d.      Multiplexing, yang dapat digunakan untuk menggabungkan data dari bebeberapa sumber untuk mengirimkannya melalui satu jalur data saja.

e.       Pembentukan sirkuit virtual, yang dilakukan dalam rangka membuat sesi koneksi antara dua node yang hendak berkomunikasi.

Contoh dari protokol yang bekerja pada lapisan transport adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP) yang tersedia dari kumpulan protokol TCP/IP.


PROTOKOL LAPISAN TRANSPORT

Transportasi Data

1.      Peran Layer Transport




Lapisan Transport bertanggung jawab dalam membuat sesi komunikasi sementara. Antara 2 Aplikasi dan saling bertukar data. Lapisan transport merupakan penghubung antara  Application Layer  dan Layer yang ada di bawahnya. Yang bertanggung jawab dalam transmisi  jaringan.

2.      Tanggung Jawab Lapisan Transport

a.       Melacak percakapan individual. Di lapisan  gransport, setiap set data yang mengalir antara sumber aplikasi dan tujuan aplikasi, dikenal sebagai Conversation. Masing – masing aplikasi ini berkomunikasi dengan 1 atau lebih aplikasi pada 1 atau lebih host. Lapisan Transport bertanggung jawab dalam memelihara dan melacak percakapan  tersebut.

b.      Mengelompokan data dan menyusun kembali segmen. Sebagian besar jaringan mempunyai batasan dalam jumlah data yang bisa dimasukan dalam 1  paket. Protokol lapisan transport mempunyai layanan yang mengelompokan data aplikasi ke dalam blok yang tepat dengan ukurannya. Layanan ini mencakup engkapsulasi yang dibutuhkan disetiap bagian data.

c.       Mengidentifikasi aplikasi. Untuk meneruskan aliran data ke aplikasi yang tepat, lapisan transport harus mengidentifikasi aplikasi target. Lapisan transport akan memberikan setiap aplikasi dengan pengenal, yang dinamakan dengan nomor port  ( Port Number ). 

3.      Conversation Multiplexing

Mengirim beberapa jenis data, misalnya Video Streaming, sebagai aliran komunikasi yang lengkap, bisa menggunakan bandwith yang tersedia. Hal ini dapat mencegah terjadinya komunikasi lain di waktu yang bersamaan. Untuk mengidentifikasi setiap segemen data, Lapisan transport menambahkan header yang berisikan data biner yang di susun dalam beberapa bidang.

4.      Realibilitas Lapisan Transport

Lapisan transport juga bertanggung jawab dalam mengelola persyaratan keandalan sebuah percakapan.IP Hanya memperhatikan struktur, pengalamatan, dan rute paket. IP tidak merinci bagaimana pengiriman atau pengangkutan paket. Protokol transport menentukan cara mentransfer pesan antara host. TCP / IP Menyediakan 2 Protokol Layer transport, yakni tranmission Control  Protocol ( TCP ) dan User Datagram Protocol ( UDP ).

TCP dianggap sebagai protocol lapisan transport yang dapat di andalkan dan memiliki fitur yang lengkap. Sebaliknya, UDP Adalah protokol Layer transport yag lebih sederhana dan tidak menyyediakan keandalan

5.      TCP

Transport TCP Mengirim paket secara analog untuk melacak sumber ke tujuan. Jika pesan pengiriman di pecah menjadi beberapa paket. Pelanggan bisa memeriksa secara online untuk melihat urutan pengiriman. Dengan TCP, Terdapat 3 Operasi dasar keandalan :

a.       Penomeran dan pelacakan segmen data yang dikirim ke host tertentu dari aplikasi tertentu

b.      Mengakui data yang diterima

c.       Mengirim ulang data yang tidak di akui setelah periode waktu tertentu

6.      UDP



UDP Menyediakan fungsi dasar dalam mengirimkan segmen data antara aplikasi yang sesuai, dengan sedikit Overhead dan pengecekan data. Dengan UDP, Tidak ada proses lapisan transport yang memberi tahu kepada pengirim jika pengiriman telah berhasil. UDP Seperti halnya surat. Kantor pos tak akan bertanggung jawab,  melacak surat atau akan memberi tahu pengiriman jika surat tersebut tidak sampai pada tujuan

7.      Protokol Lapisan Transport Yang Tepat Untuk Aplikasi Yang Tepat

Dalam beberapa aplikasi, segmen harus sampai dalam urutan yang spesifik, sehingga berhasil di proses. Dengan aplikasi lain, semua data harus diterima secara sepenuhnya . Pengembang  Aplikasi harus memilih jenis protocol transport yang tepat berdasarkan persyaratan Aplikasi.

Misalnya, Aplikasi Database, web Browser, dan email client, mengharuskan semua data yang dikirim sampai ditujuan dalam kondisi aslinya. Setiap data yang hilang bisa menyebabkan komunikasi yang corrupt yang tidak lengkap atau tidak bisa dibaca.

Dalam kasus lain, aplikasi bisa mentolerir hilangnya data selama transmisi melalui jaringan, namun keterlambatan pengiriman tidak bisa diterima. UDP Menjadi pilihan yang lebih baik dalam aplikasi ini karena lebih sedikit overhead jaringan.

TCP DAN UDP

Aplikasi yang Menggunakan TCP



TCP Merupakan Contoh yang bagus mengenai bagaimana lapisan yang berbeda dari protokol TCP/ IP Mempunyai peranan Khusus. TCP Akan menangani semua tugas yang terkait dengan aliran data ke segmen, menyediakan keandalan , mengendalikan aliran data, dan menyusun Ulang segmen.

TCP Akan membebaskan aplikasi agar tidak mengelola semua tugas tersebut


Aplikasi yang menggunakan UDP



 

Terdapat sebanyak 3 jenis aplikasi yang cocok penerapannya dengan UDP

  1. Live Video and multimedia applications, bisa mentolirer hilangnya data, namun tidak ada delay. Contoh VoIP dan Video Streaming
VoIP


Video Streaming



 

 


 


  1. Simple request and reply applications, Aplikasi dengan proses sederhana dimana host mengirimkan permintaan dan mungkin tidak akan mendapat balasan. Contoh DNS dan DHCP

 




DNS

 




DHCP


  1. Applications that handle reliable themselves, Komunikasi 1 arah di kontrol aliran, deteksi kesalahan, pengakuan, dan pemulihan kesalahan yang tidak diperlukan atau bisa ditangani oleh aplikasi. Contoh SNMP dan TFTP



SNMP








 


TPFT
        

 

 IKHTISAR TCP DAN UDP

FITUR TCP

Dalam rangka memahami perbedaan antara TCP dan UDP, penting untuk memahami

bagaimana setiap protokol mengimplementasikan fitur keandalan khusus dan bagaimana

cara melacak percakapan. Selain mendukung fungsi dasar segmentasi dan reassembly data,

TCP juga menyediakan layanan yang lainnya.

1.    Establishing a Session. TCP adalah protokol yang berorientasi koneksi. Connectionoriented protocol menegosiasikan dan membuat koneksi permanen antara perangkat sumber dan tujuan sebelum meneruskan lalu lintas.

2.    Reliable Delivery. Dalam istilah jaringan, keandalan berarti memastikan jika setiap

segmen yang dikirim sumber tiba di tujuan. Karena berbagai alasan, segmen bisarusak atau hilang.

3.    Same-order Delivery. Karena jaringan menyediakan banyak rute yang bisa memilikitingkat transmisi berbeda, data dapat tiba dengan urutan yang salah. Denganmemberikan nomor dan mengurutkan segmen, TCP bisa memastikan jika segmen inidisusun kembali dalam urutan yang benar.

4.    Flow Control. Host jaringan mempunyai sumber daya yang terbatas, seperti memori dan daya pemrosesan.


TCP HEADER





TCP Adalah protokol stateful. Protokol Stateful Adalah protokol yang melacak keadaan sesi komunikasi. Dalam melacak keadaan suatu sesi , TCP Mencatat informasi yang dikirim dan informasi mana yang diakui. setiap segmen TCP Mempunyai 20 Btyle Overhead dalam header  yang mengenkaptulasi data lapisan aplikasi:
1. Source port ( 16 bits ) dan destination port ( 16 Bits ) digunakan untuk mengidentifikasi Aplikasi
2. Sequence number  ( 32 bit ) digunakan untuk keperluan pemasangan kembali data
3. Acknowledgement number ( 32 bits ) menunjukan data yang diteriman dan byte berikutnya 
4. Header lenght ( 4 bits ) dikenal sebagai data offset
5. Reserved ( 6 bits ) akan di cadangkana untuk masa depan
6. Control bit ( 6 bits ) kode bit, atau flag yang menunjukan tujuan dan fungsi segmen TCP
7. Window size ( 16 bits ) menunjukan jumlah byte yang bisa diterima sekaligus
8. Checksum ( 16 bits ) digunakan untuk memeriksa kesalahan header dan data segmen
9.Urgent ( 16 bits ) mengindikasikan jika data mendesak

FITUR UDP
 
UDP Dianggal sebagai protokol transportasi terbaik. UDP Merupakan protokol transportasi ringan yang menawarkan segementasi data yang sama dan disatukan kembali dengan TCP, Tapi tanpa kendala dan kontrol aliran TCP. UDPAdalah protokol sederhana.


UDP HEADER



UDP adalah stateless protocol, yang berarti, baik itu klien ataupun server, memiliki kewajiban
untuk melacak keadaan sesi komunikasi. Jika keandalan dibutuhkan saat menggunakan UDP sebagai protokol transport, maka harus ditangani oleh aplikasi. Potongan komunikasi dalam UDP disebut dengan datagram. Datagram dikirim oleh protokollayer tranposrt. UDP mempunyai overhead rendah 8 byte.

MULTIPLE SEPARATE CONVERSATIONS





Lapisan tranport harus bisa memisahkan dan mengelola banyak komunikasi dengan

kebutuhan transport yang berbeda. Pengguna berharap bisa secara bersamaan menerima

dan mengirim email, pesan instan, situs web, dan melakukan panggilan telepon VoIP.

TCP dan UDP mengelola beberapa percakapan simultan tersebut dengan menggunakan

bidang tajuk yang bisa melakukan identifikasi aplikasi ini secara unik. Identifikasi unik ini ialah

nomor port.


PORT NUMBERS


Nomor port sumber dikaitkan dengan aplikasi asal pada host lokal. Nomor port tujuan

dikaitkan dengan aplikasi tujuan pada host jarak jauh.

1. Source Port, Nomor port sumber dihasilkan secara dinamis oleh perangkat pengiriman dalam mengidentifikasi percakapan antara 2 perangkat proses ini memungkinkan beberapa percakapan terjadi secara bersamaan.

2. Destination Port, Klien menempatkan nomor port tujuan di segment guna memberi tahu server tujuan layanan apa yang diminta. Misal, ketika klient menentukan port 80 di port tujuan server yang menerima pesan tahu jika layanan WEB diminta.


PORT SUMBER



Port sumber dan tujuan diletakkan dalam segmen. Segmen tersebut selanjutnya dienkapsulasi dalam paket IP. Paket IP berisikan alamat IP sumber dan tujuan. Kombinasi alamat IP sumber dan nomor port sumber atau alamat IP tujuan dan nomor port tujuan, dinamakan dengan soket. Soket digunakan untuk melakukan identifikasi server dan Layanan yang diminta oleh cliet

GABUNGAN NOMOR PORT



Internet Assigned Numbers Authority (IANA) merupakan badan standar yang bertanggung jawab dalam menetapkan berbagai macam standar pengalamatan, termasuk nomor port. Terdapat berbagai macam jenis nomor port, meliputi

1. Well known ports (nomor 0 hingga 1023). Angka ini digunakan untuk pencadangan layanan dan             aplikasi. Biasanya digunakan dalam aplikasi web browser, email client, dan client jarak jauh.

2. Registered ports (nomor 1024 hingga 49151). Nomor ini diberikan oleh IANA kepada mereka yang      meminta, untuk digunakan dalam proses atau aplikasi tertentu. Proses ini merupakan aplikasi                 individual yang dipilih pengguna untuk diinstall.

3. Dynamic or private ports (nomor 49152 hingga 65535). Port ini ditetapkan secara dinamis pada            sistem operasi client ketika layanan dimulai.


PERINTAH NetsTat





Koneksi TCP yang tidak bisa dijelaskan, bisa menimbulkan ancaman keamanan yang begitu besar. Terkadang, perlu untuk mengetahui koneksi TCP aktif mana yang terbuka dan sedang berjalan di dalam host jaringan. Netstat menjadi utilitas jaringan penting yang bisa digunakan dalam melakukan verifikasi koneksi tersebut. Perintah netstat digunakan untuk membuat daftar protokol, alamat lokal dan nomor port, alamat asing dan nomor port, dan status koneksi.

 

REFERENSI

https://dosenit.com/jaringan-komputer/teknologi-jaringan/transport-layer-jaringan-komputer

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Lapisan_transpor#:~:text=Lapisan%20transpor%20atau%20transport%20layer,protokol%20yang%20terletak%20di%20atasnya

https://dosenit.com/jaringan-komputer/teknologi-jaringan/fungsi-transport-layer

Transport Layer-Habibullah Al Faruq | 2. (n.d.).

 

1. 

TUGAS KELOMPOK 2 ( MODEL ISO LAYER _ TRANSPORT LAYER )

    KELOMPOK 2 :                                    1. Olipia Oktapiani                                    2. Fitri Khadijah                ...