Rabu, 15 Desember 2021

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN ( KESULITAN BELAJAR )

 

KESULITAN BELAJAR

Oleh :

Olipia Oktapiani_20832006

Kesuliatan belajar Adalah suatu kondisi yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatan dalam mencapai tujuan belajar, baik yang disadari ,tidak di sadari,bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosiologis.

Ciri-ciri kesulitan belajar

1.      Hasil belajar di bawah “Passing Grade”

Hasil belajar dibawah Passing Grade/KKM,dapat diketahui dari Ulangan Harian,Atau ada Evaluasi setiap Bab, atau Evaluasi selama satu semester,Passing Grade nya dapat nanti ditentukan,berapa Passing Grade/KKM dari setiap pertemuan tersebut,dan lebih baiknya setiap pertemuan itu dipahami dan di Evaluasi,bagaimana pertemuan Ke satu sampai Pertemuan terakhir, tercapai atau tidak,dengan Evaluasi, Kalo lebih baiknya melakukan Fretest awal kemudian dilakukan dengan Test Akhir,Misal dalam satu pertemuan ada 7 indikator, nantinya dibuat 7 soal/10 soal,Dan bagaimana hasil sebelum belajar dan sesudah belajar apakah ada peningkatan atau tidak.

2.      Hasil belajar di bawah potensi yang dimilikinya

Setiap orang memiliki potensi yang berbeda-beda,cara mengetahui potensi yang di miliki dari setiap individu dilihat dari,Bagaimana siswa memahami dalam setiap pembelajaran,karena ada potensi yang Cenderung susah untuk memahami pembelajaran,ketika diberikan pertanyaan,coba lihat dari jumlah siswa yang ada dikelas ada berapa, berapa orang yang mampu menjawab pertanyaan yang diberikan.

3.      Hasil belajar tidak sebanding dengan usahanya

Usaha-usaha yang dilakukan dari siswa harus dilihat,dari pada hasil belajar,dan bagaimana siswa tersebut belajar,ataupun siswa tersebut menguasai materi yang diberikan,Durasi waktu belajarnya bagaimana,konsep belajarnya bagaimana,Hal tersebut dapat di Evaluasi,bagaimana hasil belajar itu,makanya ada hasil belajar pada setiap pertemuan itu di bawah KKM/Passing Grade,maka coba tanya ke siswa/individu tersebut,bagaimana dengan konsep/cara belajar lebih.

4.      Lambat dalam melakukan tugas belajar

Setiap individu ada kecepatan dalam melaksanakan Tugas belajar yang diberikan oleh guru,Hal ini harus dilihat apakah siswa tersebut kesulitan, atau bagaimana waktu siswa tersebut mengerjakannya,bagaimana siswa tersebut,konsisten dengan tugas yang diberikan oleh guru,Jika seorang guru memberikan tugas disekolah atau dirumah,bagaimana kecepatan dalam mengumpulkan/membuat tugas,Nantinya guru tersebut dapat mengEvaluasi apakah tugas yang diberikan Berat Ataupun tugas itu mudah, Siswa/ individu yang lain bisa membuat, tetapi siswa yang satu tidak bisa,maka guru harus menanyakan, bagaimana kemampuan dari siswa tersebut memahami tugas tersebut,apakah tidak tau,atau tidak ada pentunjuknya, ataupun tidak mengerti

5.      Menunjukan sikap yang kurang/tidak wajar(misalnya :Acuh tak acuh , menetang, berpura-pura)

Dalam ruang lingkup pembelajaran, banyak karakter siswa yang beda-beda,Misalnya ada siswa yang acuh tak acuh ketika pembelajaran, atau menentang terjadinya pembelajaran,padahal banyak siswa yang merasa lebih gembira tidak ada guru,dibandingkan ada guru,Kemudian berpura-pura semangat,gembira, tetapi ketika di Evaluasi siswa tersebut tidak bisa apa-apa atau tidak bisa mengerjakan.

6.      Menunjukan prilaku yang kurang /tidak wajar(misalnya: membolos,sering datang terlambat,tidak mengerjakan tugas)

 Mengapa dia bolos atau ada hal lain yang menggangu dia ataupun malas belajar di pelajaran yang guru tersebut Ampu.

sering datang terlambat,apakah jarak yang ditempuh disekolah,Apakah dikeluarganya dan itu harus di analisis, diperhatikan,Kemudian tidak mengerjakan tugas,hal ini juga sama,guru harus memahami setiap individu,mengapa dia tidak mengerjakan tugas.

7.      Menunjukan gejala emosional yang tidak/kurang wajar(misalnya: mudah marah,mudah tersinggung,murung)

Mengapa siswa tersebut mudah marah, Guru tersebut harus memahami,Mudah marah ini,ada faktor tertentu yang membuat siswa tersebut mudah marah,contoh karena ada tekanan secara Adjective,Kemudian mudah tersinggung,Guru harus memahami karakter-karakter dari siswa

Latar belakang Kesulitan Belajar

Ada hal yang melatarbelakangi kenapa siswa/individu tersebut sulit belajar

a.      Faktor Intern

1.      Kelemahan fisik ( Kurang berfungsinya panca indera,sakit dan cacat tubuh/pertumbuhan yang kurang sempurna)

Panca indera ini seperti, pendengaran, penglihatan,pengciuman, rasa, dari panca indera ini,ada beberapa siswa yang kurang berfungsi, Misalnya Guru dalam proses belajar mengajar harus meninggikan suara,karena panca indera nya kurang mendengar

Kemudian siswa tersebut sakit,bisa saja siswa tersebut sedang sakit ketika proses belajar,sehingga Orang sakit akan sulit menerima materi yang disampaikan, atau cacat/lumpuh,karena ada beberapa siswa yang memiliki kekurangan,Kekurangan tersebut menjadi salah satu perhatian bagi Guru.

 

2.      Kelemahan mental baik bawaan maupun pengalaman ( misal: IQ Rendah, gangguan mental )

IQ Rendah bisa saja disebabkan dari faktor genetik,kemudian gangguan mental,Hal tersebut harus di analisis, jika disekolah-sekolah formal untuk IQ rendah biasanya akan  dilakukan pengukuran terlebih dahulu, apakah siswa tersebut layak disandingkan  dengan siswa yang secara IQ nya normal, atau IQ rendah tersebut bisa dilatih ketika disatukan atau dibentukan satu perlakuan khusus,disediakan satu kelas untuk,IQ yang dibawah rata- rata ataupun siswa yang memiliki gangguan mental.

Contoh-nya : Sekolah yang SLB,karena khusus untuk siswa-siswa yang secara mentalnya memang tidak mampu.

3.      Kelemahan emosional ( misalnya : immaturity,pobia)

Kesulitan belajar tentunya ada juga, misalnya Pobia(Ketakutan) tertentu,contoh: ketakutan melihat pensil,ketakutan melihat warna,ketakutan melihat seseorang ataupun ketakutan karena ada suara keras, Misalnya, Guru membentak orang lain tapi dia menjadi takut,sehingga,dia menjadi sulit belajar.

4.      Kebiasaan dan sikap yang salah ( misalnya banyak melakukan tindakan yang tidak relevan,sering bolos, sering tidak masuk)

Contohnya Kebiasaan siswa dari tahun sebelumnya,karena kondisi disekolah,sehingga dia sering tidak masuk dan dibiarkan oleh guru yang lain, maka guru, harus melakukan,Individu tertentu agar disiplin menjadi lebih baik.

5.      Tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan

Hal ini menjadi salah satu tolak ukur,Ketika siswa tidak memiliki pengetahuan/keterapilan dasar yang di perlukan dalam mengikuti pembelajaran,tentunya menjadi sangat sulit untuk melakukan pembelajaran ,Bagaimana solusinya, ataupun  dengan memberikan pemahaman terlebih dahulu,jadi sebelum belajar berikan dulu tantangan buat siswa, agar ketika pelajaran selanjutnya di manfaatkan dengan baik

b.      Faktor Eksternal ( Faktor yang diluar siswa)

1.      Kurikulum yang tidak sesuai dengan karakteristik siswa

Dalam Konteks kurikulum ini, tentunya harus menyyesuaikan dengan karakteristik siswa, baik kurikulum secara rasional maupun kurikulum di sekolah ,Hal ini harus disesuaikan dengan karakteristik dari pada siswa, contohnya untuk pelajaran dikelas 1,2,3, hal ini harus disesuaikan jangan untuk kelas 3 diberikan ke kelas 1, dan seterusnya.

2.      Kelemahan dalam sistem instruksional

Seperti kurangnya infrastruktur,kurangnya fasilitas dalam melaksanakan pembelajaran, tidak ada fasilitas seperti materi,kenudian ruang kelas yang tidak nyaman,kemudian hal-hal  yang mendukung siswa belajar tidak ada, hal ini juga menjadi, kelemahan,kesulitan dalam belajar

3.      Terlampau berat beban belajar

Bagi seseorang/siswa yang belajarnya itu memerlukan waktu belajar yang sedikit, tentunya sekolah tidak boleh memberikan terlalu banyak pembelajaran, dalam satu bab,Artinya,disesuaikan bagaimana siswa itu menyesuaikan dengan waktu belajarnya,jangan terlalu di tumpuk, ketika ada tugas ini, ditambahkan tugas yang lain,karena cederung jenuh,sehingga pembelajaran itu di anggap beban.

4.      Sering pindah sekolah

5.      Kelemahan dalam lingkungan keluarga

Keluarga dapat membantu atau menjadi guru utama dalam konteks pembelajaran,jangan hanya dengan menyerahkan siswa kesekolah, tapi keluarga juga harus mendidik.

6.      Terlampau banyak kegiatan diluar kelas

Seperti terlalu banyak mengikuti kegiatan Ekstrakulikuler,sehingga disesuaikan dalam kurikulum,satu minggu hari apa siswa melakukan kegiatan,jangan terlalu banyak sehingga mengganggu konteks penguasan belajaran

Pendekatan Terhadap kesulitan belajar

Kesulitan belajar bukan hanya masalah instruksional-paedagogis tetapi juga masalah psikologis, karena kesulitan belajar berakar dari aspek psikologis terutama gangguan kepribadian dan penyusuaian diri, oleh karena itu bantuan yang di berikan disamping bersifat instruksional-paedagogis juga diperlukan bantuan psikologis yang bersifat terapiutik.Terapiutik ini merupakan pendekatan Guru dengan siswa

Teknik pengungkapan kesulitan belajar

1.      Observasi

Dari sekolah harus ada guru pindah tempat,untuk mengetahui secara lebih detail,maka biasanya Guru TK mengetahui karakter setiap siswa yang mengalami masalah dalam kegitan belajar.Diwawancara,ditanya siswa tersebut atau dianalisis selama pembelajaran nya bagaimana

2.      Tes hasil belajar

Menggunakan Freetest dan Post test, Tes awal dan Tes akhir

3.      Tes Diagnostik

Diberikan tes untuk mendiagnosa siswa  dalam mengikuti belajar atau di berikan tes tertentu untuk mengetahui sejauh mana potensi siswa  dalam pembelajaran

4.      Tes bakat/ minat

5.      Angket/Kuisoner

Guru membuat angketnya,kemudian diberikan ke siswa,untuk diketahui kesulitan belajar

Upaya penaganan kesulitan belajar

1.      Penangan secara instruksional paedagogis

a.       Pembelajaran ulang

b.      Program pengayaan(Diluar jam pelajaran sekolah,siswa-siswa yang nilai nya dibawah KKM diberikan program pengayaan oleh Guru)

c.       Pembelajaran individual( Guru mendatangi keluarganya untuk menanyakan)

d.      Penyediaan pelajaran pilihan(Bagi siswa yang tidak suka salah satu pelajaran, maka sediakan pelajaran yang dia sukai)

2.      Penanganan secara psikologis melalui layanan BP yang bersifat terapiutik(proses interaksi tatap muka yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental)

 

 

TUGAS KELOMPOK 2 ( MODEL ISO LAYER _ TRANSPORT LAYER )

    KELOMPOK 2 :                                    1. Olipia Oktapiani                                    2. Fitri Khadijah                ...