KESULITAN BELAJAR
Oleh :
Olipia Oktapiani_20832006
Kesuliatan
belajar Adalah suatu kondisi yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatan dalam mencapai
tujuan belajar, baik yang disadari ,tidak di sadari,bersifat fisiologis, psikologis,
maupun sosiologis.
Ciri-ciri
kesulitan belajar
1.
Hasil belajar di bawah “Passing Grade”
Hasil
belajar dibawah Passing Grade/KKM,dapat
diketahui dari Ulangan Harian,Atau ada Evaluasi setiap Bab, atau Evaluasi
selama satu semester,Passing Grade nya dapat nanti ditentukan,berapa Passing
Grade/KKM dari setiap pertemuan tersebut,dan lebih baiknya setiap pertemuan itu
dipahami dan di Evaluasi,bagaimana pertemuan Ke satu sampai Pertemuan terakhir,
tercapai atau tidak,dengan Evaluasi, Kalo lebih baiknya melakukan Fretest awal
kemudian dilakukan dengan Test Akhir,Misal dalam satu pertemuan ada 7
indikator, nantinya dibuat 7 soal/10 soal,Dan bagaimana hasil sebelum belajar
dan sesudah belajar apakah ada peningkatan atau tidak.
2.
Hasil belajar di bawah potensi yang
dimilikinya
Setiap
orang memiliki potensi yang berbeda-beda,cara mengetahui potensi yang di miliki
dari setiap individu dilihat dari,Bagaimana siswa memahami dalam setiap
pembelajaran,karena ada potensi yang Cenderung susah untuk memahami
pembelajaran,ketika diberikan pertanyaan,coba lihat dari jumlah siswa yang ada
dikelas ada berapa, berapa orang yang mampu menjawab pertanyaan yang diberikan.
3.
Hasil belajar tidak sebanding dengan
usahanya
Usaha-usaha
yang dilakukan dari siswa harus dilihat,dari pada hasil belajar,dan bagaimana
siswa tersebut belajar,ataupun siswa tersebut menguasai materi yang
diberikan,Durasi waktu belajarnya bagaimana,konsep belajarnya bagaimana,Hal
tersebut dapat di Evaluasi,bagaimana hasil belajar itu,makanya ada hasil
belajar pada setiap pertemuan itu di bawah KKM/Passing Grade,maka coba tanya ke
siswa/individu tersebut,bagaimana dengan konsep/cara belajar lebih.
4.
Lambat dalam melakukan tugas belajar
Setiap
individu ada kecepatan dalam melaksanakan Tugas belajar yang diberikan oleh
guru,Hal ini harus dilihat apakah siswa tersebut kesulitan, atau bagaimana
waktu siswa tersebut mengerjakannya,bagaimana siswa tersebut,konsisten dengan
tugas yang diberikan oleh guru,Jika seorang guru memberikan tugas disekolah
atau dirumah,bagaimana kecepatan dalam mengumpulkan/membuat tugas,Nantinya guru
tersebut dapat mengEvaluasi apakah tugas yang diberikan Berat Ataupun tugas itu
mudah, Siswa/ individu yang lain bisa membuat, tetapi siswa yang satu tidak
bisa,maka guru harus menanyakan, bagaimana kemampuan dari siswa tersebut
memahami tugas tersebut,apakah tidak tau,atau tidak ada pentunjuknya, ataupun
tidak mengerti
5.
Menunjukan sikap yang kurang/tidak
wajar(misalnya :Acuh tak acuh , menetang, berpura-pura)
Dalam
ruang lingkup pembelajaran, banyak karakter siswa yang beda-beda,Misalnya ada
siswa yang acuh tak acuh ketika pembelajaran, atau menentang terjadinya
pembelajaran,padahal banyak siswa yang merasa lebih gembira tidak ada
guru,dibandingkan ada guru,Kemudian berpura-pura semangat,gembira, tetapi
ketika di Evaluasi siswa tersebut tidak bisa apa-apa atau tidak bisa
mengerjakan.
6.
Menunjukan prilaku yang kurang /tidak
wajar(misalnya: membolos,sering datang terlambat,tidak mengerjakan tugas)
Mengapa dia bolos atau ada hal lain yang
menggangu dia ataupun malas belajar di pelajaran yang guru tersebut Ampu.
sering
datang terlambat,apakah jarak yang ditempuh disekolah,Apakah dikeluarganya dan
itu harus di analisis, diperhatikan,Kemudian tidak mengerjakan tugas,hal ini
juga sama,guru harus memahami setiap individu,mengapa dia tidak mengerjakan
tugas.
7.
Menunjukan gejala emosional yang
tidak/kurang wajar(misalnya: mudah marah,mudah tersinggung,murung)
Mengapa
siswa tersebut mudah marah, Guru tersebut harus memahami,Mudah marah ini,ada
faktor tertentu yang membuat siswa tersebut mudah marah,contoh karena ada
tekanan secara Adjective,Kemudian mudah tersinggung,Guru harus memahami
karakter-karakter dari siswa
Latar belakang Kesulitan Belajar
Ada
hal yang melatarbelakangi kenapa siswa/individu tersebut sulit belajar
a. Faktor Intern
1. Kelemahan
fisik ( Kurang berfungsinya panca indera,sakit dan cacat tubuh/pertumbuhan yang
kurang sempurna)
Panca indera ini
seperti, pendengaran, penglihatan,pengciuman, rasa, dari panca indera ini,ada
beberapa siswa yang kurang berfungsi, Misalnya Guru dalam proses belajar
mengajar harus meninggikan suara,karena panca indera nya kurang mendengar
Kemudian siswa tersebut
sakit,bisa saja siswa tersebut sedang sakit ketika proses belajar,sehingga
Orang sakit akan sulit menerima materi yang disampaikan, atau
cacat/lumpuh,karena ada beberapa siswa yang memiliki kekurangan,Kekurangan
tersebut menjadi salah satu perhatian bagi Guru.
2. Kelemahan
mental baik bawaan maupun pengalaman ( misal: IQ Rendah, gangguan mental )
IQ Rendah bisa saja
disebabkan dari faktor genetik,kemudian gangguan mental,Hal tersebut harus di
analisis, jika disekolah-sekolah formal untuk IQ rendah biasanya akan dilakukan pengukuran terlebih dahulu, apakah
siswa tersebut layak disandingkan dengan
siswa yang secara IQ nya normal, atau IQ rendah tersebut bisa dilatih ketika
disatukan atau dibentukan satu perlakuan khusus,disediakan satu kelas untuk,IQ
yang dibawah rata- rata ataupun siswa yang memiliki gangguan mental.
Contoh-nya : Sekolah yang SLB,karena
khusus untuk siswa-siswa yang secara mentalnya memang tidak mampu.
3. Kelemahan
emosional ( misalnya : immaturity,pobia)
Kesulitan belajar
tentunya ada juga, misalnya Pobia(Ketakutan) tertentu,contoh: ketakutan melihat
pensil,ketakutan melihat warna,ketakutan melihat seseorang ataupun ketakutan
karena ada suara keras, Misalnya, Guru membentak orang lain tapi dia menjadi
takut,sehingga,dia menjadi sulit belajar.
4. Kebiasaan
dan sikap yang salah ( misalnya banyak melakukan tindakan yang tidak
relevan,sering bolos, sering tidak masuk)
Contohnya Kebiasaan
siswa dari tahun sebelumnya,karena kondisi disekolah,sehingga dia sering tidak
masuk dan dibiarkan oleh guru yang lain, maka guru, harus melakukan,Individu
tertentu agar disiplin menjadi lebih baik.
5. Tidak
memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan
Hal ini menjadi salah
satu tolak ukur,Ketika siswa tidak memiliki pengetahuan/keterapilan dasar yang
di perlukan dalam mengikuti pembelajaran,tentunya menjadi sangat sulit untuk
melakukan pembelajaran ,Bagaimana solusinya, ataupun dengan memberikan pemahaman terlebih
dahulu,jadi sebelum belajar berikan dulu tantangan buat siswa, agar ketika pelajaran
selanjutnya di manfaatkan dengan baik
b. Faktor Eksternal ( Faktor yang
diluar siswa)
1. Kurikulum
yang tidak sesuai dengan karakteristik siswa
Dalam Konteks kurikulum
ini, tentunya harus menyyesuaikan dengan karakteristik siswa, baik kurikulum
secara rasional maupun kurikulum di sekolah ,Hal ini harus disesuaikan dengan
karakteristik dari pada siswa, contohnya untuk pelajaran dikelas 1,2,3, hal ini
harus disesuaikan jangan untuk kelas 3 diberikan ke kelas 1, dan seterusnya.
2. Kelemahan
dalam sistem instruksional
Seperti kurangnya
infrastruktur,kurangnya fasilitas dalam melaksanakan pembelajaran, tidak ada
fasilitas seperti materi,kenudian ruang kelas yang tidak nyaman,kemudian
hal-hal yang mendukung siswa belajar
tidak ada, hal ini juga menjadi, kelemahan,kesulitan dalam belajar
3. Terlampau
berat beban belajar
Bagi seseorang/siswa
yang belajarnya itu memerlukan waktu belajar yang sedikit, tentunya sekolah
tidak boleh memberikan terlalu banyak pembelajaran, dalam satu
bab,Artinya,disesuaikan bagaimana siswa itu menyesuaikan dengan waktu
belajarnya,jangan terlalu di tumpuk, ketika ada tugas ini, ditambahkan tugas
yang lain,karena cederung jenuh,sehingga pembelajaran itu di anggap beban.
4. Sering
pindah sekolah
5. Kelemahan
dalam lingkungan keluarga
Keluarga dapat membantu
atau menjadi guru utama dalam konteks pembelajaran,jangan hanya dengan
menyerahkan siswa kesekolah, tapi keluarga juga harus mendidik.
6. Terlampau
banyak kegiatan diluar kelas
Seperti terlalu banyak
mengikuti kegiatan Ekstrakulikuler,sehingga disesuaikan dalam kurikulum,satu
minggu hari apa siswa melakukan kegiatan,jangan terlalu banyak sehingga
mengganggu konteks penguasan belajaran
Pendekatan
Terhadap kesulitan belajar
Kesulitan
belajar bukan hanya masalah instruksional-paedagogis tetapi juga masalah
psikologis, karena kesulitan belajar berakar dari aspek psikologis terutama
gangguan kepribadian dan penyusuaian diri, oleh karena itu bantuan yang di
berikan disamping bersifat instruksional-paedagogis juga diperlukan bantuan
psikologis yang bersifat terapiutik.Terapiutik ini merupakan pendekatan Guru
dengan siswa
Teknik
pengungkapan kesulitan belajar
1.
Observasi
Dari
sekolah harus ada guru pindah tempat,untuk mengetahui secara lebih detail,maka
biasanya Guru TK mengetahui karakter setiap siswa yang mengalami masalah dalam
kegitan belajar.Diwawancara,ditanya siswa tersebut atau dianalisis selama
pembelajaran nya bagaimana
2.
Tes hasil belajar
Menggunakan
Freetest dan Post test, Tes awal dan Tes akhir
3.
Tes Diagnostik
Diberikan
tes untuk mendiagnosa siswa dalam
mengikuti belajar atau di berikan tes tertentu untuk mengetahui sejauh mana
potensi siswa dalam pembelajaran
4.
Tes bakat/ minat
5.
Angket/Kuisoner
Guru
membuat angketnya,kemudian diberikan ke siswa,untuk diketahui kesulitan belajar
Upaya
penaganan kesulitan belajar
1.
Penangan secara instruksional paedagogis
a. Pembelajaran
ulang
b. Program
pengayaan(Diluar jam pelajaran sekolah,siswa-siswa yang nilai nya dibawah KKM
diberikan program pengayaan oleh Guru)
c. Pembelajaran
individual( Guru mendatangi keluarganya untuk menanyakan)
d. Penyediaan
pelajaran pilihan(Bagi siswa yang tidak suka salah satu pelajaran, maka
sediakan pelajaran yang dia sukai)
2.
Penanganan secara psikologis melalui
layanan BP yang bersifat
terapiutik(proses interaksi tatap muka yang bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan fisik dan mental)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar